Pages

Rabu, 14 Maret 2012

Jejak Bisnis Bob Sadino


      Banyak tokoh wirausahawan di Indonesia ini, tetapi yang paling menarik perhatian saya adalah sosok Bob Sadino atau yang dikenal dengan sebutan Om BobPengusaha dan ikon entrepreneur tersohor di Indonesia yang memulai karirnya benar-benar nol ini mengembangkan bisnis bidang agrobisnis, agro industry, entrepreneur dan pemilik usaha perkebunan, dan peternakan ayam dengan bendera Kemchicks Group (supermaket), tentu mengundang perhatian banyak orang. Apa lagi sampai menjadi besar dan bertahan hingga lebih dari 40 tahun.

B
Ob Sadino sosok berambut putih, bercelana pendek, dan kadang mengisap rokok dari cangklongnya ini begitu mudah dikenali. Gaya bicaranya blak-blakan tanpa tedeng aling-aling memiliki kepribadian yang unik, keberanian, prinsip gila dan gayanya yang nyeleneh. Lahir di Lampung 9 Maret 1933, dan  mempunyai seorang istri yang berasal dari belanda yang bernama Soelami Soejoed. Bob Sadino memang berasal dari keluarga yang berkecukupan namun bukan berasal dari keluarga wirausaha,. Sewaktu orang tuanya meninggal Bob mewarisi seluruh harta kekayaan keluarganya, karena saudara yang lainnya dianggap sudah hidup mapan. Setelah lulus SMA tahun 1953, Bob Sadino langsung bekerja di Unilever, lalu sempat berhenti beberapa bulan karena mendaftar kuliah di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Namun ia hanya bertahan selama tiga bulan saja sebagai mahasiswa. Bob Sadino melanjutkan kerja lagi di Unilever.
            Bob menghabiskan sebagian hartanya untuk berkeliling dunia. Dalam perjalanannya ia pergi ke Belanda dan menetap selama kurang lebih 9 tahun bersama sang istri. Bob Sadino membawa dua sedan Mercedes miliknya. Salah satunya di jual untuk membeli sebidang tanah di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Ketika itu kawasan Kemang tampak sepi, masih terhampar sawah dan kebun. Sedangkan mobil Bob yang satunya masih tetap disimpan. Pekerjaan pertama yang dilakoninya setelah keluar dari perusahaan Unilever adalah menyewakan mobil Mercedes yang ia miliki. Ia sendiri yang menjadi sopirnya, Namun sayang, suatu ketika, ia mengalami kecelakan yang mengakibatkan mobilnya rusak parah. Bob telah kehilangan sumber penghasilannya sehari-hari.
Karena tak punya uang untuk memperbaikinya, Bob kemudian mengenyam profesi dari sopir taksi hingga kuli bangunan dengan upah harian sebesar 100 rupiah. Lalu suatu hari Bob menerima pemberian 50 ekor ayam ras dari kenalannya, Sri Mulyono Herlambang. Temannya tersebut menyarankan Bob memelihara ayam untuk melawan depresi yang dialaminya, Bob pun tertarik, dan Dari sanalah ia kemudian terinspirasi, bahwa kalau ayam saja bisa memperjuangkan hidup, bisa mencapai target berat badan, dan bertelur, tentunya manusia juga bisa. Itulah yang kemudian mengawali langkahnya untuk berwirausaha. Ia pun kemudian memutuskan untuk makin menekuni usaha ternak ayam.
Pada awalnya, ia hanya menjual telur beberapa kilogram per hari bersama istrinya. Mereka menjual telur itu awal nya dari pintu ke pintu. Dengan ketekunan dan kemampuan menjaga hubungan baik, telurnya makin laris. Dalam tempo satu setengah tahun, ia dan istrinya memiliki banyak langganan, terutama orang asing. Apalagi, mereka berdua fasih berbahasa Inggris dan tinggal dikawasan Kemang yang banya terdapat warga asing.  Tapi tidak jarang, pasangan tersebut dimaki oleh pelanggan nya sendiri.
Bob sadar bahwa dia adalah pemberi service dan berkewajiban memberi pelayanan yang baik. Sejak saat itulah, dia mengalami titik balik dalam sikap hidupnya, dari seorang feodal menjadi servant, yang ia anggap sebagai modal kekuatan luar biasa yang pernah ia miliki. Dengan ketekunan dan kemampuannya menjaga hubungan baik itulah, telurnya semakin laris.
Seiring berjalannya waktu, telur ayam negeri mulai dikenal sehingga bisnis Bob semakin berkembang pesat. Bob kemudian melanjutkan usahanya dengan berjualan daging ayam. Ia merupakan orang pertama yang menggunakan perladangan sayur sistem hidroponik di Indonesia. Catatan pada awal tahun 1985 menyebutkan rata-rata per bulan, perusahaan Bob menjual 40-50 ton daging segar, 60-70 ton daging olahan, dan 100 ton sayuran segar.
Itulah yang akhirnya menjadi cikal bakal supermarket Kemchik miliknya dan Jejak Bisnis ala Bob Sadino. Ia kemudian juga merambah agribisnis, khususnya holtikultura, mengelola kebun-kebun yang banyak berisi sayur mayur untuk dijual pada orang asing seperti orang Jepang dan Eropa.
Dalam menjalankan setiap usahanya, Bob selalu menyebut dirinya tak punya kunci sukses. Sebab, ia percaya bahwa setiap langkah sukses selalu diimbangi kegagalan, peras keringat, dan bahkan jungkir balik. Menurutnya uang adalah adalah prioritas nomor sekian, yang paling penting adalah kemauan, komitmen tinggi, selalu bisa menciptakan kesempatan, serta berani mengambil peluang.
Bob menyebutkan bahwa kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak berpikir untuk membuat rencana karena merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain, muncullah sifat arogan. Bob menganggap bahwa perusahaannya adalah keluarga Kem harus saling menghargai, tidak ada yang utama, semuanya punya fungsi dan kekuatan sendiri-sendiri.
Bob membuktikan sendiri, ia hanya bermodal nekat tapi berlandaskan niat, keyakinan, kerja keras, pantang menyerah dan tanpa teori, bisa sukses seperti sekarang. Faktor terpenting lainnya dalam diri Bob adalah fokus dengan apa yang sedang dikerjakan. Menurutnya, dengan berfokus pada satu bidang akan membuat kita lebih memahami bidang tersebut.
Jejak Bisnis ala Bob Sadino itu bukan teori melainkan didapat dari perjuangan dan kerja keras, serta dilandasi  keyakinan kuat untuk fokus mewujudkan cita-cita. Bob Sadino adalah contoh nyata bahwa setiap orang bisa sukses mengejar mimpi dan lentera jiwanya, asal mau membayar harga dengan perjuangan tanpa henti.
Dari sekian banyak praktik bisnis Bob Sadino, setidaknya ada lima ciri yang mengidentifikasikan faktor keberhasilan bisnisnya, yaitu mengalir dalam berbisnis (kelenturan berpikir), hidup dalam risiko (memburu risiko dan mencari rugi), pawai berkomunikasi (perlakukanlah siapapun seperti pelanggan), service excellent (penuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan, memberikan lebih boleh, tetapi memberikan kurang dari layanan adalah pantangan), dan peka terhadap segmentasi, selera, serta potensi pasar (melihat sisi lain yang tidak dilihat oleh orang kebanyakan).
Itulah perjalanan, kisah dan tips Sukses Bisnis ala Bob Sadino yang mungkin dapat menjadi inspirasi bagi kita semua bahwa kesuksesan dapat kita capai apabila kita terus menerus bekerja keras serta melakukan inovasi dan menjaga hubungan baik dengan orang lain.  Kesuksesan tercapai melalui jalan yang berliku dan panjang, karena dalam setiap perjalanannya adalah pembelajaran dan pengalaman bagi kita semua.

berani mencoba peluang yang baru ? jangan takut gagal karena
pengalaman adalah guru y
ang terbaik
biarpun gagal kita kan masih dapet ilmun
ya.



1.     BOB SADINO MEMANG ORANG HEBAT DIA MENGAKU BAHWA DIRINYA BODOH PADAHAL DIA TIDAK BODOH
Oleh ALI IMRON on 19 Mei 2010 pada 14:57
2.     BOB SADINO MEMANG HEBAT BERI TAHU SAYA BAGAI MANA ANDA BISA SUKSES? JIKA SAYA PELAJAR MAKA BAGAI MANA AGAR SAYA BISA SUKSES Oleh ALI IMRON on 19 Mei 2010 pada 15:00
3.     mungkin kita semua bisa mengambil hikmah dari perjalanan Om BOB tp kita juga harus tau kita tidak sama dengan beliau, cari dan pelajari dari diri kita terlebih dahulu dan terapkan apa saja yang sudah anda pelajari dari pengalaman seseorang.


Oleh rian syah(arjuna jakarta) on 5 Agustus 2011 pada 6:51

 terkadang yang diinginkan manusia tidak sesuai dengan keinginanya, apa yang diimpikan malah yg sebaliknya terwujud. biarkan semuanya mengalir apa adanya hanya kerja keras yang dibutuhkan dalam kesuksesan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar