Pengangguran
A. Arti Definisi Dan Pengertian Pengangguran
Pengangguran adalah orang yang
masuk dalam angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan
dan belum mendapatkannya. Orang yang tidak sedang mencari kerja contohnya
seperti ibu rumah tangga, siswa sekolan smp, sma, mahasiswa perguruan tinggi,
dan lain sebagainya yang karena sesuatu hal tidak/belum membutuhkan pekerjaan.
·
Definisi pengangguran menurut Sadono Sukirno
Pengangguran
adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam angkatan kerja ingin
mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
·
Definisi pengangguran menurut Payman J. Simanjuntak
Pengangguran
adalah orang yang tidak bekerja berusia angkatan kerja yang tidak bekerja sama
sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan
berusaha memperoleh pekerjaan.
B. Masalah Pengangguran
Di Indonesia
Pengangguran
umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah
lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi
masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan
pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya
kemiskinan dan masalah- masalah sosial lainnya.
Ketiadaan
pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang
menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang
berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap
penganggur dan keluarganya.
Tingkat
pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik,
keamanan dan sosial sehingga mengganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Akibat jangka panjang adalah menurunnya GNP dan pendapatan per kapita suatu
negara.
Dalam
pembangunan Nasional, kebijakan ekonomi makro yang bertumpu pada sinkronisasi
kebijakan fiskal dan moneter harus mengarah pada penciptaan dan perluasan
kesempatan kerja. Untuk menumbuh kembangkan usaha mikro dan usaha kecil yang
mandiri perlu keberpihakan kebijakan termasuk akses, pendamping, pendanaan
usaha kecil dan tingkat suku bunga kecil yang mendukung.
Kebijakan Pemerintah Pusat
dengan kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota harus
merupakan satu kesatuan yang saling mendukung untuk pencipta dan perluasan
kesempatan kerja.
C. Dampak Pengangguran
Dilihat dari segi ekonomi,
pengangguran memiliki dampak sebagai berikut:
1)
Pengangguran secara tidak langsung
berkaitan dengan pendapatan nasional. Tingginya jumlah pengangguran akan menyebabkan
turunnya produk domestik bruto (PDB), sehingga pendapatan nasional pun akan
mengalami penurunan.
2)
Pengangguran akan
menghambat investasi, karena
jumlah tabungan masyarakat ikut
menurun.
3)
Pengangguran akan
menimbulkan menurunnya daya
beli masyarakat, sehingga akan
mengakibatkan kelesuan dalam berusaha.
Ditinjau
dari segi sosial, pengangguran bisa menimbulkan dampak yang tidak kecil. Secara
sosial, pengangguran dapat menimbulkan:
1)
Perasaan rendah diri;
2)
Gangguan
keamanan dalam masyarakat,
sehingga biaya sosial
menjadi meningkat.
Untuk mengetahui
dampak pengganguran terhadap
per-ekonomian kita perlu mengelompokkan pengaruh pengganguran
terhadap dua aspek ekonomi, yaitu:
1. Dampak
Pengangguran Terhadap Perekonomian Suatu Negara
Tujuan
akhir pembangunan ekonomi
suatu negara pada
dasarnya adalah meningkatkan
kemakmuran masyarakat dan pertumbuhan ekonomi agar stabil dan dalam keadaan
naik terus. Jika tingkat pengangguran
di suatu negara
relatif tinggi, hal
tersebut akan menghambat
pencapaian tujuan pembangunan ekonomi yang telah dicita-citakan. Hal ini
terjadi karena pengangguran
berdampak negatif terhadap
kegiatan perekonomian, seperti yang dijelaskan di bawah ini:
Ø
Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat
tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran
yang dicapainya. hal
ini terjadi karena
pengangguran bisa menyebabkan
pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah
daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). oleh karena itu,
kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
Ø Pengangguran akan menyebabkan pendapatan
nasional dari sektor
pajak berkurang. hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan
menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga pendapatan
masyarakat pun akan menurun.
dengan demikian, pajak yang harus diterima dari masyarakat pun akan menurun.
jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan
berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
Ø
Pengangguran tidak menggalakkan
pertumbuhan ekonomi. adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli masyarakat
akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan
berkurang. keadaan demikian tidak merangsang
kalangan investor (pengusaha)
untuk melakukan perluasan
atau pendirian industri baru.
dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak
akan terpacu.
2. Dampak
Pengangguran Terhadap Individu yang Mengalaminya dan Masyarakat
Berikut
ini merupakan dampak
negatif pengangguran terhadap
individu yang mengalaminya dan
terhadap masyarakat pada umumnya:
·
Pengangguran dapat menghilangkan mata
pencaharian
·
Pengangguran dapat menghilangkan keterampilan
·
Pengangguran akan menimbulkan
ketidakstabilan sosial politik.
Apabila
pengangguran dibiarkan tentunya
akan berdampak negatif
terhadap kegiatan ekonomi masyarakat. Bila tingkat pengangguran tinggi
akan menyebabkan tingkat kemakmuran rendah, bahkan dapat membahayakan
stabilitas negara. Beberapa akibat pengangguran di antaranya:
a.
terjadinya bahaya kelaparan,
b.
tingkat pertumbuhan ekonomi rendah,
c.
pendapatan perkapita masyarakat rendah,
d.
angka kriminalitas tinggi.
B. Usaha Yang Dilakukan Untuk
Mengatasi Pengangguran
1.
Memperluas kesempatan kerja
Menurut Soemitro
Djojohadikusumo, kesempatan kerja dapat diperluas dengan dua cara, yaitu:
a.
Pengembangan industri, terutama jenis industri yang
bersifat padat karya (yang dapat menyerap relatif banyak tenaga kerja);
b.
Melalui berbagai proyek pekerjaan umum,
seperti pembuatan jalan, saluran air, bendungan dan jembatan.
2.
Menurunkan jumlah angkatan kerja
Ada beberapa cara yang
dapat dilakukan untuk menurunkan jumlah angkatan kerja, misalnya program
keluarga berencana, program
wajib belajar dan
adanya pembatasan usia kerja minimum.
3.
Meningkatkan kualitas kerja dari tenaga
kerja yang ada, sehingga mampu
menyesuaikan diri dengan tuntutan keadaan. Banyak cara yang bisa dilakukan,
seperti melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi, kursus, balai latihan
kerja, mengikuti seminar dan yang lainnya.
Untuk
itu perlu diupayakan cara mengatasi pengangguran, antara lain sebagai berikut:
a.
Meningkatkan mutu pendidikan,
b.
Meningkatkan latihan kerja untuk
memenuhi kebutuhan keterampilan sesuai tuntutan industri modern,
c.
Meningkatkan dan mendorong
kewiraswastaan,
d.
Mendorong terbukanya kesempatan
usaha-usaha informal,
e.
Meningkatkan pembangunan dengan sistem
padat karya,
f.
Membuka kesempatan kerja ke luar negeri.